Perang Dunia Ke 2 Siapa Yang Menang

Perang Dunia Ke 2 Siapa Yang Menang

Negara yang Terlibat dalam Perang Dunia II

Akhir dan Dampak Perang Dunia I

Perang Dunia I menimbulkan dampak yang besar dan berpengaruh terhadap banyak negara. Setidaknya 4 kekaisaran runtuh usai perang ini, yaitu Jerman, Austria-Hongaria, Turki Ustmaniyah, dan Rusia.

Banyak negara yang mengalami kehancuran parah, termasuk Belgia dan Serbia, juga Prancis, Jerman, serta Rusia. Martin Kitchen dalam Europe Between the Wars (1980) mencatat, tidak kurang dari 8 juta tentara asal Eropa tewas, 7 juta orang lainnya mengalami cacat permanen, ditambah 15 juta orang yang terluka parah.

Dampak ekonomi juga amat terasa. Kelaparan terjadi di mana-mana, bahkan hingga di luar Eropa. Jutaan orang kehilangan rumah dan sebagian harus pindah ke negara lain, sampai ke Amerika Serikat bahkan Cina.

Tak hanya itu. Perang Dunia I juga menyebabkan munculnya wabah yang menyebar dan menewaskan jutaan orang serta puluhan juta lainnya terinfeksi, terutama wabah tipus, malaria, dan influenza.

Untuk pandemi flu saja, seperti yang terangkum dalam The Threat of PandemicInfluenza (2005) suntingan Stacey L. Knobler, secara keseluruhan telah menyebabkan tidak kurang dari 50 juta orang kehilangan nyawa.

Selengkapnya, berikut ini berbagai dampak yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I:

Perang Dunia II atau yang biasa dikenal sebagai World War II (WW II) diklaim menjadi konflik internasional yang paling mematikan dalam sejarah. Pasalnya, perang ini telah merenggut nyawa 60 hingga 80 juta orang.

Perang yang sangat besar ini melibatkan lebih dari 50 negara dan terjadi di darat, laut, dan udara. WW II terjadi karena krisis ekonomi dari depresi besar dan ketegangan politik yang tidak terselesaikan setelah berakhirnya Perang Dunia I.

Perang Dunia II dimulai saat Jerman Nazi menyerbu Polandia pada tahun 1939, dilanjutkan dengan perang di seluruh dunia hingga tahun 1945. Peperangan ini usai ketika Jepang menyerah kepada Amerika Serikat setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah dan Latar Belakang Perang Dunia I

Latar belakang sejarah terjadinya Perang Dunia I dipicu oleh peristiwa terbunuhnya pewaris takhta Kerajaan Austria-Hongaria, yaitu Pangeran Franz Ferdinand. Pangeran Ferdinand dibunuh di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, pada 28 Juni 1914.

Pembunuh sang pangeran adalah Gavrilo Princip yang merupakan seorang nasionalis Serbia. Atas insiden itu, pihak Austria-Hongaria menuduh Serbia sebagai dalang dari pembunuhan tersebut dan memberikan ultimatum keras serta menyatakan perang.

David Evans dalam The First World War (2004) menyebutkan, Austria-Hongaria menggerakkan invasi ke Serbia pada 28 Juli 1914. Selanjutnya, Austria-Hongaria bersama Jerman juga menyerang ke Belgia yang saat itu terikat perjanjian dengan Prancis.

Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia ikut bergabung dengan karena kala itu sedang terlibat persaingan dengan Jerman di bidang industri dan militer.

Konflik yang mulanya terjadi antara Austria-Hongaria melawan Serbia meluas menjadi perang besar, karena sekutu dari kedua belah pihak turut memanaskan situasi.

Terbentuklah kubu-kubu yang menyebabkan peperangan semakin besar dan meluas bahkan hingga melibatkan negara dari luar Eropa, yakni Triple Alliance (Aliansi Tiga) melawan Triple Entente (Entente Tiga).

Jika disimpulkan, latar belakang atau penyebab timbulnya Perang Dunia I adalah sebagai berikut:

Bermula dari Perjanjian Jerman dan Soviet

Melansir laman History, kehancuran akibat Perang Dunia I pada akhirnya membuat Eropa berada pada kondisi yang sangat tidak stabil. Dalam banyak hal, WW II tumbuh dari masalah yang tidak terselesaikan oleh konflik sebelumnya.

Salah satu pemicu WW II adalah ketidakstabilan politik dan ekonomi di Jerman, serta kebencian yang berkepanjangan atas persyaratan kerang yang diberlakukan oleh Perjanjian Versailles, membuat kebangkitan kekuasaan Adolf Hitler dan Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional (NSDAP dalam bahasa Jerman dan Partai Nazi dalam bahasa Inggris).

Pada akhir Agustus 1939, Adolf Hitler pemimpin Jerman dan Joseph Stalin pemimpin Soviet menandatangani Pakta Non Agresi Jerman-Soviet yang memicu kekhawatiran hebat di London dan Paris.

Sebelum perjanjian tersebut, Hitler diketahui telah lama merencanakan invasi terhadap Polandia, negara yang dijamin dukungan militer oleh Inggris dan Prancis jika diserang oleh Jerman.

Pakta dengan Stalin berarti bahwa Hitler tidak akan menghadapi perang di dua kubu begitu ia menginvasi Polandia dan akan mendapat bantuan dari Soviet untuk menaklukkan dan memecah belah bangsanya sendiri.

Pada tanggal 1 September 1939, Jerman melancarkan invasinya di Polandia dengan menyerang dari barat. Dua hari kemudian, Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman yang memulai Perang Dunia II.

Pada 17 September 1939, Soviet menyerang Polandia dari timur yang membuat Polandia jatuh dengan cepat. Jerman dan Soviet kemudian membagi pengendalian atas Polandia pada awal 1940 sesuai dengan protokol rahasia yang dilampirkan pada Pakta Non-Agresi.

Awal WW II, Jerman melakukan pertempuran sengit di lautan untuk melawan Inggris. Kapal selam U-Boat Jerman berhasil menyerang kapal dagang yang menuju Inggris dan menenggelamkan 100 kapal dalam empat bulan pertama WW II.

Negara Klien dan Boneka Poros

Negara yang Terlibat dalam Perang Dunia II

Pihak Terlibat Blok Poros

Negara yang Terlibat dalam Perang Dunia II

Penyebab Awal Perang Dunia II

Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler (kanan).

Salah satu faktor yang menyebabkan rangkaian peperangan tersebut adalah adanya pemikiran mengenai fasisme. Saat itu, tiga negara yang berideologi fasisme beraliansi dengan nama Poros Roma-Berlin-Tokyo (Italia, Jerman, dan Jepang).

Kendati memiliki perbedaan pedoman mengenai ideologi tersebut, tetapi semuanya mengarah kepada tindakan merendahkan bangsa lain. Hal inilah yang menyebabkan ketiganya berusaha untuk menduduki wilayah dari negara-negara lain.

Faktor kedua yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia II adalah kebijakan Appeasement (politik asalkan kamu senang–red) dari Imperium Britania dan Prancis. Kebijakan ini mengibaratkan mereka mengalah terhadap tindakan-tindakan Jerman. Namun, upaya tersebut ternyata tidak cukup memberikan rasa puas kepada pihak Jerman.

Perang Dunia II dimulai ketika Jerman dengan prinsip fasisnya menginvasi Polandia tanggal 1 September 1939. Imperium Britania dan Prancis dengan terpaksa menyatakan perang dan menanggalkan prinsip mengalahnya tersebut.

Sejak saat itu, negara-negara lain juga mulai terlibat dalam pertempuran skala besar, karena Jerman semakin membabi buta ingin menguasai wilayah lain.

Namun, Jerman tidak hadir sendirian. Italia telah menjadi aliansinya sejak akhir 1936 hingga awal 1941, melalui serangkaian perjanjian. Lalu, diikuti dengan masuknya Jepang pada Desember 1941. Jepang bergabung dengan Blok Poros untuk menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di Samudra Pasifik dan sebagian besar Pasifik Barat.

Ketiga negara itu kemudian terlibat perang melawan Blok Sekutu yang berjumlah lebih banyak, di antaranya adalah Imperium Britania, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok, Belanda, Polandia, dan beberapa negara lain yang memperoleh dampak dari pendudukan Blok Poros.

Secara terperinci, Perang Dunia II disebabkan oleh adanya dua faktor, yaitu umum dan khusus.

Penyebab Awal Perang Dunia II

Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler (kanan).

Salah satu faktor yang menyebabkan rangkaian peperangan tersebut adalah adanya pemikiran mengenai fasisme. Saat itu, tiga negara yang berideologi fasisme beraliansi dengan nama Poros Roma-Berlin-Tokyo (Italia, Jerman, dan Jepang).

Kendati memiliki perbedaan pedoman mengenai ideologi tersebut, tetapi semuanya mengarah kepada tindakan merendahkan bangsa lain. Hal inilah yang menyebabkan ketiganya berusaha untuk menduduki wilayah dari negara-negara lain.

Faktor kedua yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia II adalah kebijakan Appeasement (politik asalkan kamu senang–red) dari Imperium Britania dan Prancis. Kebijakan ini mengibaratkan mereka mengalah terhadap tindakan-tindakan Jerman. Namun, upaya tersebut ternyata tidak cukup memberikan rasa puas kepada pihak Jerman.

Perang Dunia II dimulai ketika Jerman dengan prinsip fasisnya menginvasi Polandia tanggal 1 September 1939. Imperium Britania dan Prancis dengan terpaksa menyatakan perang dan menanggalkan prinsip mengalahnya tersebut.

Sejak saat itu, negara-negara lain juga mulai terlibat dalam pertempuran skala besar, karena Jerman semakin membabi buta ingin menguasai wilayah lain.

Namun, Jerman tidak hadir sendirian. Italia telah menjadi aliansinya sejak akhir 1936 hingga awal 1941, melalui serangkaian perjanjian. Lalu, diikuti dengan masuknya Jepang pada Desember 1941. Jepang bergabung dengan Blok Poros untuk menyerang Amerika Serikat dan teritori Eropa di Samudra Pasifik dan sebagian besar Pasifik Barat.

Ketiga negara itu kemudian terlibat perang melawan Blok Sekutu yang berjumlah lebih banyak, di antaranya adalah Imperium Britania, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat, Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok, Belanda, Polandia, dan beberapa negara lain yang memperoleh dampak dari pendudukan Blok Poros.

Secara terperinci, Perang Dunia II disebabkan oleh adanya dua faktor, yaitu umum dan khusus.